Total Tayangan Halaman

Senin, 29 Desember 2008

Produksi Media Dalam Konsepsi Ekonomi Politik Komunikas

Konsepsi ekonomi politik dapat dirumuskan sebagai studi tentang relasi-relasi social, khususnya relasi kekuasaan, yang dalam interaksinya secara bersama-sama menentukan sisi produksi, konsumsi, dan distribusi sumber daya (Vincent Mosco, 1996). Jika dihubungkan dengan wilayah komunikasi, khususnya industri media massa, sumber daya yang dimaksud dapat berupa surat kabar, televisi, radio, dan lain sebagainya. Produk-produk ini menjadi sumber daya untuk didistribusikan ke public dan dikonsumsi. Rangkaian pola produksi, distribusi, dan konsumsi dalam industri media massa melibatkan relasi ihak jurnalis, organisasi media, pemilik modal atau kapitalis, dan negara atau tepatnya pemerintah.

Pendekatan ekonomi politik memfokuskan tentang kajian utama pada hubungan antara struktur ekonomi politik, dinamika industri media dan ideology media itu sendiri. Penelusuran dari taraf mikro (tekstual) tiba-tiba dihadapkan pada serangkaian konsep teoritik tentang relasi sosial, ekonomi dan jalinan kekuasaan yang berlangsung dalam produksi dan distribusi bahasa media. Dalam menjelaskan relasi ini, Vincent Mosco menawarkan tiga konsep media sebagai institusi kapitalis, penting untuk mendekatinya dari tiga konsep: komodifikasi (commodification), spasialisasi (spatialization) dan strukturasi( structuration) (Mosco, 1996:139).

1. Komodifikasi, dimana media massa menjadi penting karena menjadi tempat produksi komoditas dan berperan penting dalam periklanan.

2. Spasialisasi, merupakan perpanjangan institusi dari kekuasaan perusahaan dalam industri komunikasi

3. Strukturasi, dimana terciptanya suatu struktur dalam masyarakat yang diciptakan oleh agen manusia dengan struktur social dan mempunyai hubungan antara satu dengan lainnya.

Teks media bukan realitas yang bebas nilai karena teks selalu memuat kepentingan tertentu. Teks dimanfaatkan untuk memenangkan pertarungan ide, kepentingan atau ideology kelas tertentu. Pada titik tertentu, teks media sudah bersifat ideologis (Littlejohn, 2002 : 217).

Tidak ada komentar: