Berkelana Ia, perempuan itu
ditemani sekelumit
bayang-bayang matahari
ditemani sekelumit
bayang-bayang matahari
angin kering
menyapu keriput kulitnya
Ia menyinggahkan letih
di rumah jompo
sebidang punggung
Ia menyinggahkan letih
di rumah jompo
sebidang punggung
bertopang tulang renta
di rumah jompo
Ia disinggahkan
untuk makan, tidur,
dan bangun ketika pagi
bangku taman
menjadi tempatnya duduk
dengan wajah termangu
menanti yang bila mungkin
akan singgah
dan menyisiri musim gugur
pada batang-batang
bangku taman
menjadi tempatnya duduk
dengan wajah termangu
menanti yang bila mungkin
akan singgah
dan menyisiri musim gugur
pada batang-batang
rambutnya
#
Hay, kau bertanya
Siapa perempuan itu
yang sepanjang waktu
tak pernah ingin selesai
membakar cinta?
Hay, kau bertanya
Siapa perempuan itu
yang sepanjang waktu
tak pernah ingin selesai
membakar cinta?
perempuan itu
penghimpun keringat
penghimpun keringat
yang tangguh
di masanya memburuh
demi sepetak rumah
demi melindungi mimpi anak~anak
dengan sujud doa yang
melantun sepanjang malam
kepada pemilik sejuta langit
#
dengan sujud doa yang
melantun sepanjang malam
kepada pemilik sejuta langit
#
Ia pun perempuan
yang sendirian ketika tua
perempuan yang
fantasinya dirajam
oleh mimpi-mimpi maut
ketika malam
bertudung kelam
gigilnya udara
bersenandung kidung syahdu
sepucuk doa cinta
mencari balas suara
yang lama hilang
di batas telapak kaki
ibukota
#
kini, Ia sedang menanti
kecupan terakhir
sebelum usai berlabuh
dalam nama Ibu
kini, Ia sedang menanti
kecupan terakhir
sebelum usai berlabuh
dalam nama Ibu
ya, setiap ibu senja
punya pintu-pintu pulang
bernama sanubari
pintu itu diketuk keyakinan
jika anak-anak kehidupan
hanya sementara pergi
untuk berburu matahari
punya pintu-pintu pulang
bernama sanubari
pintu itu diketuk keyakinan
jika anak-anak kehidupan
hanya sementara pergi
untuk berburu matahari
mungkin kelak
bayang-bayang mereka akan pulang
dengan sepenuh tubuh
kembali
pada rumah terakhir Ibu.
bayang-bayang mereka akan pulang
dengan sepenuh tubuh
kembali
pada rumah terakhir Ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar