Aku jalang
Aku ingin mengecap
secangkir kopi pekat
sambil pandangi
getir wajahmu
yang berlinang pahit
Biarkan pintu mulut ini terkunci
lidah kaku takkan bersilat
lidah kaku takkan bersilat
terpagut kata morat-marit
yang sering meracau
sangat kacau, bagimu
Aku sedang butuh diam
hanya bersetubuh dengan ilusi
Hey!
jangan datang mengetuk pintu
ini hingar petang yang kelu
mengapa kau bawa rantang
menantang si jalang?
Pergi.
aku
menampik roti tanpa ragi
atau
sisa-sisa nasi basi
apalagi
kopi pahit
bekasmu
mengumpat, ‘jalang!
Sungguh. Kau bukan haluan angin
yang mabukkan warasku
Aku sedang ingin diam
hanya bersetubuh dengan ilusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar